Dibalik Mitos Pohon Dewandaru, Gunanya bagi Kesehatan

Berita, Wisata164 Dilihat

Membicarakan Pohon Dewandaru maka tak lepas dari cerita mistis masyarakat Jawa dan Gunung Kawi, Jawa Timur kerap menjadi rujukan. Kenapa demikian? Jika Anda penasaran, silakan baca terus artikel ini dan semoga bisa mencerahkan.

eMYetrans.com – Dari beberapa referensi disebutkan bahwa dalam terminologi Jawa, Dewandaru diartikan sebagai “Pembawa wahyu dewa”. Konon disebutkan, kisah ini ada dalam khasanah pewayangan. Jika demikian, bagaimana cerita Dewandaru dalam pewayangan? Kamu pasti juga penasaran, kan!

Cerita Pewayangan

Dewandaru berasal dari bahasa Jawa Kuno yang arti katanya, “Dewa”=Malaikat dan “Handaru”=Wahyu. Jadi Dewandaru artinya Malaikat Pembawa Wahyu atau Pembawa Kebenaran.

Bagi para pecinta wayang, mereka memaknai Dewandaru sebenarnya adalah semacam gelar kepada siapapun yang dipilih Tuhan sebagai Pembawa Kebenaran/Wahyu. Contohnya dalam khasanah Islam adalah Nabi Muhammad SAW.

Namun, jika menilik dari lakon/kisah pewayangan yang berkaitan dengan kata Dewandaru ada dalam lakon Wahyu Dewandaru. Dalam cerita pewayangan, Wahyu Dewandaru ini menjadi perebutan antara pihak Kurawa dan Pandawa Lima.

Alasanya adalah demi memakai Gelar Dewandaru agar bisa menguasai dunia. Namun dalam cerita pewayangan, Dewandaru ini diaktualisasikan dalam bentuk sosok orang yang bernama Dewandaru.

Akhir cerita tak ada yang menang, dan orang yang bernama Dewandaru berubah jadi pohon. Dari situlah asal muasal Pohon Dewandaru yang dikenal orang selama ini.

Dari berbagai sumber lainnya, gelar Dewandaru ini pernah disandang oleh sederet nama seperti;

  • Raja Kanwa (Mataram Kuno),
  • Mpu Sindok (Medang Kamulan),
  • Airlangga atau Mpu Kanwa (Kahuripan),
  • Raden Wijaya (Raja Majapahit 1),
  • Hayam Wuruk atau Mpu Prapanca (Raja Majapahit Terbesar dan penyandang Gelar Dewandaru Terakhir di Tanah Jawa).

Raja-raja ini menurut kepercayaan orang Jawa adalah Titisan dari Dewa Wisnu, Dewa yang bertugas menjaga dunia dan Alam Semesta.

Gunung Kawi

Pohon Dewandaru sudah menjadi cerita dari mulut ke mulut (getok tular/word of mouth) di masyarakat jawa, khususnya ketika merujuk kepada Gunung Kawi, Jawa Timur. Kenapa demikian? Pasti kamu penasaran juga, kan!

di Gunung Kawi, tepatnya di kompleks makan Kiai Imam Sudjono dan Raden Mas Zakaria II. Ada juga yang menulisnya Pemakaman Eyang Djoego (Eyang Kyai Zakaria) dan Eyang Sujo (Raden Mas Imam Sujono).
Eyang Djoego dan Eyang Sujo adalah tokok bhayangkara terdekat Pangeran Diponegoro yang pada saat itu sedang mengasingkan diri dari kolonial Belanda. Di sana terdapat pohon dewandaru yang ceritanya cukup melegenda.

Pohon dewandaru di Gunung Kawi sudah ada sejak tahun 1871 yang kemudian disakralkan dan diyakini memiliki daya magis tersendiri. Katanya, barang siapa melakukan semadi di bawah pohon dewandaru dan tanpa sengaja kejatuhan salah satu bagian pohon, baik itu ranting, daun, atau buahnya, seseorang itu akan mendapatkan kekayaan dengan cara menjadikannya sebagai jimat.

Tak heran, kepercayaan tersebut membuat banyak orang lantas melakukan semadi di bawah pohon dewandaru di Gunung Kawi. Khususnya di bulan September, yang secara kebiasaan, pohon dewandaru di sana akan berbuah.

Karimujawa

Nilai sakral dan mistis pohon dewandaru tidak hanya di Gunung Kawi saja, tapi juga menyebar ke wilayah Karimujawa. Menurut cerita yang beredar, Sunan Nyamplungan putra Sunan Muria adalah tokoh yang pertamakali menanam pohon dewandaru di Karimunjawa.

Fungsinya untuk menjaga Karimunjawa tetap asri dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat merusak. Hal ini membuat pohon dewandaru tidak boleh dirusak atau dibawa keluar dari Karimunjawa. Siapa pun yang merusak pohon Dewandaru pasti akan terkena musibahnya.

Pohon Dewandaru dan Khasiatnya

Khasiat Buah DewandaruTerlepas dari cerita mistis yang dipercayai masyarakat Jawa, pohon dewandaru dapat ditelisik secara ilmiah. Contohnya hasil penelitian Suhendi, Andi. “Isolasi Dan Identifikasi Flavonoid Dari Daun Dewandaru (Eugenia Uniflora L.).” Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia UMS, vol. 12, no. 2, 2011, pp. 73-81, doi:10.23917/pharmacon.v12i2.36.

Dewandaru (Eugenia uniflora L.) secara tradisional digunakan sebagai penurun panas dan sakit Perut. Penelitian membuktikan aktivitas biologis dewandaru sebagai antibakteri, antidiabetes, dan antioksidan. Senyawa yang diduga bertanggungjawab adalah flavonoid.

Selain itu, dari sejumlah penelitian seperti Moura dkk 2018, dewandaru merupakan tanaman obat yang digunakan masyarakat Brazil. Daun dan buah dewandaru dimanfaatkan sebagai obat demam, diare, rematik, dan hipertensi. Daun dewandaru yang diolah kemudian diminum mampu mengobati batuk, bronkitis, dan cacingan.

Penelitian dari Ogunwande dkk (2005) dan Amorim dkk (2009), ekstrak hidroalkoholik daun dewandaru dapat mengurangi kadar enzim xanthine-oxidase yang memicu terbentuknya asam urat.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa dewandaru memiliki kemampuan antimikroba, dewandaru mampu menghambat pertumbuhan bakteri misalnya Staphylococcus aureus, dan lainnya.

Buah dewandaru mengandung antioksidan karena mengandung senyawa fenolik yang sangat tinggi. Menurut Bagetti dkk (2011) dalam penelitiannya, buah dewandaru yang masih berwarna orange mengandung karotenoid.

Buah dewandaru juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus karena mengandung flavonoid dan fenolik (Santoso dkk 2018).

Flavonoid berfungsi sebagai penurun kadar gula darah. Melalui mekanisme hipoglikemik flavonoid dapat menghambat reabsorbsi gula dari ginjal dan meningkatkan kelarutan gula darah, sehingga mudah diekskresikan melalui urin (Nublah 2011).

Persebaran Pohon

Tumbuhan ini memiliki sebutan lokal masing-masing. mulai dewandaru, ceremai belanda (Indonesia); mayom-farang (Thailand), ceremai belanda (Malaysia); pitanga, surinam cherry, brazil cherry (Inggris); Cesire de Cayenne, cerises-côtes, cerise carrée (Perancis) (Verheij dan Coronel 1922).

Dewandaru berasal dari Amerika Selatan, mulai dari Suriname Guyana Perancis, Brazil bagian selatan, Uruguay, hingga Paraguay. Persebaran tanaman ini sudah menyebar di seluruh kawasan tropis dan sub tropis.

Di Asia Tenggara dewandaru menyebar di Pulau Jawa (Indonesia), Semenanjung Malaysia, dan Filipina. Tak hanya itu tanaman ini ditemukan di Australia, India, China, Nigeria, Mesir, dan Pulau Karibia (Kanazawa dkk 2000).

Eugenia uniflora L. atau Dewandaru termasuk ke dalam suku Myrtaceae (jambu-jambuan). Habitus tumbuhan ini berupa pohon atau semak, dengan ketinggian mencapai 7 m. Cabangnya ramping dan menyebar, kadang menekuk. Permukaan batang halus dan kulit batangnya mengelupas.

Daunnya berbentuk bulat, ujung daun meruncing tetapi tumpul, permukaan daun halus dan mengkilat. Warna daun waktu muda coklat kemerahan, sedangkan waktu tua daunnya berwarna hijau tua.

Bunganya wangi, berwarna krem keputihan dengan diameter 1 cm.

Buahnya tergolong buah buni, berwarna hijau saat muda, lambat laun menjadi oranye merah terang, hingga keunguan. Buahnya sedikit lengket, berair, memiliki rasa masam hingga manis.

Buah tersebut dapat dimakan atau dikonsumsi baik secara langsung maupun melalui proses pengolahan dijadikan selai, jus, jeli dan lain sebagainya. Rasanya yang masam dan manis menjadi daya tarik untuk mengolah buah ini.

Bibit dan Menanam

Bibit DewandaruBanyak orang menanam dewandaru di rumah dengan tujuan dan alasannya masing-masing. Ada yang bertujuan secara mistis yang sudah dijelaskan di atas, ada juga sebagai tanaman obat.

Cara menanam pohon dewandaru di rumah sangatlah gampang. Untuk mendapatkan bibit dewandaru bisa kamu dapatkan di marketplace dengan pencarian bibit dewandaru. Harganya pun bervariasi. Mulai, Rp.100.000 hingga Rp.200.000. Tergantung kondisi bibitnya.

Selain bibit, di marketplace juga dijual buah dewandaru dengan harga bervariatif. Silakan cari sendiri sesuai keperluan Anda.

Dari penjelasan di atas, tentunya bisa menjawab pertanyaan atau rasa penasaran tentang pohon dewandaru yang cukup fenomenal. Pertanyaan yang dimaksud seperti;

  • Apa Mitos pohon dewandaru?
  • Kayu dewandaru gunanya untuk apa?
  • Pohon dewandaru itu seperti apa?
  • Apa buah dewandaru bisa dimakan?
  • Pohon dewandaru dan khasiatnya?
  • Mitos menanam pohon dewandaru
  • Pohon dewandaru asli
  • Aura mistis pohon dewandaru
  • Pohon dewandaru bertelur
  • Bibit pohon dewandaru
  • Gambar pohon dewandaru

Demikian informasi terkait manfaat tanaman pohon dewandaru dan cerita-cerita yang tersebar dimasyarakat. Semoga bermanfaaat. Ikuti terus cerita-cerita lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed