Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 di Malang

Berita, Event163 Dilihat

Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2023 digelar di Malang, Jawa Timur pada 23 hingga 27 November 2023.

eMYetrans.com – Tema The 12th BWCF 2023 adalah ‘Membaca Ulang Pemikiran Prof. Dr. Edi Sedyawati: Ganesa, Seni Pertunjukan, dan Repatriasi Benda-Benda Purbakala Indonesia’.

Jika biasanya BWCF digelar di kawasan Borobudur, Jawa Tengah. Namun, untuk pertama kalinya BWCF ke 12 digelar di Malang, Jawa Timur.

Menurut pendiri BWCF, Seno Joko Suyono, “Kita adakan di Kota Malang ini menjadi upaya kami untuk memperluas cakrawala pemikiran seni dan kebudayaan ini agar berkembang di daerah-daerah. Kalau sebelumnya kan hanya digelar di Borobudur saja,” tuturnya seperti dilansir malang.viva.co.id.

Lebih jauh Seno menjelaskan, bahwa isu strategis yang diusung adalah repatriasi (pemulangan, Red) benda purbakala. Alasannya masih banyak sekali situs prasejarah penting dari Indonesia yang hilang dan justru berada di negara lain.

“Upaya repatriasi benda-benda purbakala menjadi isu yang sangat aktual tahun ini. Apalagi masih banyak situs penting milik Indonesia yang justru ada di tangan negara lain,” kata Seno.

Menurut Seno, situs atau benda purbakala yang masih berada di luar negeri adalah manuskrip hingga lontar-lontar Istana Cakranegara Lombok misalnya kini masih ada di Museum Leiden Belanda. Beberapa arca Ganesha dan Durga Candi Singosari juga masih ada yang belum dikembalikan dari Museum Leiden.

Begitu juga, prasasti Sangguran yang seharusnya ada di Kota Batu juga nyasar di Skotlandia hingga Prasasti Airlangga yang kini masih ada di Museum Kolkata India.

“Semua benda itu sudah selayaknya dikembalikan,” ujarnya.

Fokus Kajian

Dalam kegiatan ini, sejumlah acara yang dilaksanakan adalah pidato kebudayaan, launching buku, dokumenter, lecture, bazar buku, serta workshop yang berkaitan dengan dunia arkeologi dan tari yang digeluti oleh Edi, hingga pergelaran seni pertunjukan dan sastra akan dilaksanakan di Malang.

Sebagai fokus kajian adalah Disertasi Edi Sedyawati berjudul ‘Pengarcaan Ganesa Masa Kediri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian‘ yang akan dibedah bersama pakar dari luar negeri, Jawa dan Bali tentang Ganesha yang masih menyimpan misteri.

Selain acara di atas, juga ada penampilan tari topeng di sela acara press conference Borobudur Writers and Cultural Festival 2023.

Pemutaran Film, Pidato Kebudayaan, Tarian hingga Bazar Buku

“Kami merencanakan akan menampilkan pre-opening di tanggal 23 November 2023 pada siang hari di Gedung Heritage KPPN Malang berupa pemutaran film terbaru sutradara terkenal Nia Dinata berjudul Unearthing Muara Jambi,” tuturnya.

Sementara pada Opening yang akan berlangsung, pada tanggal 23 November 2023 pukul 7 malam di Universitas Negeri Malang akan ditampilkan acara inti Pidato Kebudayaan Prof. Dr. Arlo Griffiths mengenai Prasasti Minto yang sekarang ada di Skotlandia.

Festival ini akan menghadirkan bazar buku dari puluhan penerbit yang menampilkan buku-buku sejarah, Buddha-Hindu dan humaniora.

“Kami juga akan mendiskusikan buku-buku arkeologi terbaru, menyajikan program meditasi, mengundang para novelis seperti Leila S. Chudori, mengundang puluhan penyair muda, mengadakan malam pertunjukan tari kontemporer yang berbasis tradisi, pemutaran film tari, workshop tari, dan pertunjukan musik,” ujarnya.

Pada pertunjukan tari, akan dihadirkan pertunjukan tari Kecak Teges yang dibawakan oleh I Ketut Rina bersama puluhan warga Desa Teges , Peliatan Ubud, Gianyar, Bali

Malam Sastra

Pada malam sastra, BWCF akan menyajikan pembacaan sajak oleh Sutardji Calzoum Bachri, penyair legendaris yang kini usianya 80-an. Sutardji akan didampingi oleh Afrizal Malna, Jose Rizal Manoa, dan penyair Malang bernama Tengsoe Tjahjono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed